
Pertama-tama
pengertian dari KPR BTN Subsidi adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama
dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah
dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas KPR
untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun.
Seperti yang
kita tahu, rumah adalah suatu kebutuhan mutlak yang harus di miliki oleh setiap
orang di dunia ini (dunia nyata coy bukan dunia ga’ib), ini juga sebagai
motivasi untuk para anak muda yang baru aja nikah & pingin punya rumah
sendiri.
Gak mungkin
donk kalau selamanya kita nebeng di rumah ortu / mertua selamanya, serba susah
coy, apalagi kalau mauu... ehhmmm IYKWIM, nanti takutnya kalau mereka lihat
nanti jadi baper teringat masa lalu...
Oke jadi
awalnya saya & pacar saya berniat untuk membeli rumah (baca: perumahan).
Ada beberapa perumahan yang sudah saya datangi (sebenarnya sih Cuma 2 doank), di
perumahan yang pertama saya mulai bertanya kesana kemari, pihak pengembang
menjelaskan ini itu panjang lebar & sampai pada saat saat terakhir (eh mati
donk), pada akhirnya hitung hitungan sampai akad kredit harus menyiapkan dana
sekitar Rp.25 juta, sebenernya umum sih untuk perumahan dana awal segitu, tapi
karena saya bukan tergolong orang yang sangat mampu jadi saya pikir matang
matang dulu.
Kemudian saya
lanjut lagi jalan-jalan lihat perumahan lain, di perumahan ke dua ini saya
mulai bertanya tanya & mulai di jelaskan panjang x lebar x tinggi. Jujur
saya agak terkedjoet setelah mengetahui harga di perumahan ini, bukan karena
mahal tapi karena saya rasa ini murah banget, untuk UM (baca: uang muka) Rp.6,1
juta saja & untuk dana-dana yang lain seperti BPHTB sekitar Rp.4,2 juta.
Saya langsung tertarik untuk membeli rumah di sini. Tapi tidak semudah itu saya
memutuskannya, saya bilang sama mas masnya saya mau lihat lihat dulu
bangunannya. Ternyata masnya baik loh aku langsung di gandeng (mesra amat)
maksudnya di ajak keliling untuk melihat rumah yang sudah jadi, dari awal saya
masuk perumahan saja saya sudah seneng, melihat jalan masuk & jalan utama
yang megah & sudah di beton.
Sampai di
rumah yang di tuju saya mulai melihat dan mengamati, dari tekstur bangunan,
desain bangunannya. Oke dari sini saya sudah mulai membuka hati untuk ambil
perumahan ini. Kemudian saya & masnya kembali ke kantor pemasaran untuk di
jelaskan lebih lanjut lagi. Sampai di kantor saya di suguhkan peta denah
perumahan ini untuk kemudian saya pilih rumah yang mana, pilihan saya jatuh
pada rumah tipe 30/60 dengan Harga KPR
yaitu Rp.115.900.000, dengan UM
Rp.6.100.000.
·
AWAL PEMBELIAN
Setelah saya
memilih rumah yang saya kehendaki kemudian si masnya mengatakan untuk membayar Uang Tanda Jadi sebesar Rp.1 juta, pelu
di ingat Rp.1 juta ini adalah bagian daru UM yang Rp.6,1 juta tadi. Setelah itu
saya bayar melalui Virtual Account yang di sediakan oleh pihak pengembang.
Setelah saya transfer kemudian saya serahkan bukti transfer kepada masnya tadi.
Kemudian masnya bilang untuk membayar cicilan UM tadi H+10 setelah pembayaran
tanda jadi tadi.
Jadi begini,
UM bisa dibayar langsung / cash & bisa juga dengan cara di cicil 3x, jadi
tadi UM sudah di kurangi tanda jadi sebesar Rp.1 juta, berarti UM yang harus
saya bayar kemudian adalah Rp.5,1 juta, saya memilih untuk mencicilnya, berarti
Rp.5,1 juta : 3 = Rp.1,7 juta / bulan. Sambil
membayar cicilan UM yang pertama saya juga di haruskan mengumpulkan
syarat-syarat untuk pengajuan KPR, yaitu:
1.
Fotokopi
KTP (4 lembar)
2.
Fotokopi
KK (3 lembar)
3.
Slip
gaji 3 bulan terakhir
4.
Surat
keterangan bekerja dari perusahaan
5.
Fotokopi
NPWP (SPT tahunan bagi yang sudah punya NPWP selama 1 tahun)
6.
Usia
minimal 21 tahun
7.
Materai
6000 (11 lembar)
8.
Foto
ukuran 3x4 (1 lembar)
*untuk yang sudah
menikah lampirkan fotokopi surat nikah (3 lembar).
·
WAWANCARA BANK BTN
Setelah
selang beberapa bulan UM saya lunas kemudian saya diminta untuk mengikuti sesi
wawancara dengan Bank BTN di daerah yang
sudah di tentukan. (salah satu pengalaman paling mendebarkan dalam hidup saya,
selain lihat kecoa terbang).
Awal saya
menginjakkan kaki di halaman depan bank serasa langit mulai menghitam &
terdengar suara petir (iyalah waktu itu emang mendung keles). Lalu sampai
di pintu masuk saya langsung di sambut dengan senyuman hangat nan menggoda dari
pak satpam yang berjaga di pintu (halaahh). Kemudian saya di arahkan ke lantai
3 jika mau bertemu dengan petugas yang akan mewawancarai saya nanti.
Tetapi sampai
di lokasi ternyata sang petugas sedang tidak ada di tempat, kemudian ada pak
satpam lain yang bilang ke saya kalau orangnya lagi pergi, “paling nanti balik
lagi jam 2 mas” kata pak satpamnya. Lalu dia bilang, “apa anda sudah punya
rekening BTN mas?”, lalu saya jawab belum, ternyata syarat untuk mengikuti
wawancara itu harus punya rekening BTN dulu coy... sett dahh, mana saya hanya
bawa uang dikit doank, saya harus menyiapkan uang untuk pembukaan rekening
sebesar Rp.250 ribu rupiah. Akhirnya sambil saya menunggu sang pewawancara saya
buat rekening dulu di lantai 1.
Setelah selesai
saya langsung ke lantai 3 lagi, ternyata sudah datang sang pewawancara yang
saya tunggu-tunggu dari tadi. Saat itu beliau sedang mewawancarai satu orang,
& saya menunggu di urutan ke dua (harus dateng awal coy, kalo gak mau dapet
antrian panjang). Kemudian saat nama saya dipanggil saya maju untuk sesi
interview ini. Di sini tidak semudah yang saya bayangkan, saya ditanya masalah
gaji, jabatan, masa kerja, & trus pada akhirnya saya di suruh menggambar
denah peta lokasi tempat kerja saya, buseett... gini amat yak...
Jadi masalahnya
saya memang termasuk karyawan / staff di perusahaan saya, tetapi saya ini di
tempatkan di perusahaan lain, karena perusahaan saya bergerak di bidang jasa
& saya di tempat kan di PT lain untuk mengurus administrasi karyawan di PT
tersebut, & saya hanya pernah satu kali berada di perusahaan induk yang
harus saya gambar denahnya tadi, nah gimana donk tuh...
Akhirnya saya
berusaha dengan sekuat tenaga & pikiran saya mengingat ingat letak &
posisi perusahaan tersebut, & dengan semangat sampai keringetan akhirnya
selesai juga lukisan indah yang saya buat tadi... (njirr lukisan indah). Akhirnya
saya setelah itu saya serahkan gambar tadi ke bapak tersebut, setelah itu semua
data & berkas saya di cek & ternyata ada yang masih kurang,
waaaaaaaaaaaa... ternyata SPT yang diminta bukan yang bentuk laporan akhirnya
tetapi yang masih dalam bentuk form 1770 SS, hemmm akhirnya saya harus
melengkapinya terlebih dulu untuk dapat di lanjutkan prosesnya.